Rumus kenaikan titik didih larutan elektrolit adalah:
ΔTb = Tb – Tob
Tb = Kb. m. i
Keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih larutan
Tb = titik didih larutan
Tob = titik didih pelarut (air)
m = molalitas larutan
i = faktor van’t Hoff = 1 + (n – 1) α
Contoh: Urutkan ketiga larutan berikut berdasarkan kenaikan titik didihnya
CH3COOH 0,2 m
CaCl2 0,2 m
CO(NH2)2 0,2 m
Penyelesaian
Konsentrasi ketiga larutan di atas sama yaitu 0,2 m dan pelarutnya juga sama yaitu air. Oleh karena itu kenaikan titik didih larutan perlu memperlihatkan faktor van’t Hoff (i) masing-masing larutan. Faktor van’t Hoff = i = 1 + (n – 1) α
CH3COOH merupakan zat elektrolit lemah dan hanya mengalami ionisasi sebagian dalam larutannya, sehingga memiliki nilai faktor van’t Hoff yang sedikit lebih besar dari zat nonelektrolit. Jadi CH3COOH memiliki kenaikan titik didih yang sedikit lebih besar dari zat nonelektrolit pada konsentrasi yang sama.
CaCl2 adalah zat elektrolit kuat dan dalam larutannya akan lebih terionisasi sempurna menjadi 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl– dengan persamaan reaksi ionisasi :
CaCl2 (aq) →Ca2+(aq) + 2 Cl–(aq)
Nilai i pada larutan CaCl2 sama dengan jumlah ion (i = 3). Jadi CaCl2 memiliki kenaikan titik didib yang lebih besar daripada zat elektrolit yang hanya memiliki nilai i = 2, zat elektrolit lemah, dan zat nonelektrolit pada konsentrasi yang sama.
CO(NH2)2 merupakan zat nonelektrolit memiliki kenaikan titik didih yang paling kecil dibandingkan zat elektrolit lemah pada konsentrasi yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, maka urutan kenaikan titik didih untuk ketiga larutan tersebut adalah sebagai berikut:
CO(NH2)2 0,2 m < CH3COOH 0,2 m < CaCl2 0,2 m